Model-model regresi yang dikemukakan sebelumnya adalah model yang linear
dalam paramater dan variabel. Namun, pengertian regresi linear yang
lebih umum adalah regresi tersebut linear dalam parameter (atau yang
secara intrinsik bisa dibuat linear melalui transformasi variabel),
sedangkan variabelnya boleh saja bersifat linear atau tidak. Misalnya,
persamaan Y = β0+ β1Xi2 dapat digolongkan sebagai regresi linear, karena
paramaternya (β1) bersifat linear, meskipun variabelnya (Xi2) tidak
bersifat linear.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikembangkan
berbagai bentuk fungsional model regresi. Bentuk pertama yang
akan kita bahas dalam tulisan ini adalah Model Double-Log sebagai
berikut:
Misalnya suatu model: Yi = β0Xiβ1eui.
Model
tersebut adalah terlihat tidak linear dalam parameter, tetapi secara
intrinsik bisa dibuat linear dengan transformasi sebagai berikut:
lnYi = lnβ0 + β1lnXi + ui
ln = logaritma natural (logaritma dengan bilangan dasar e = 2,71828)
Jika α = lnβ0, Yi* = lnYi dan Xi* = lnXi , persamaan tersebut dapat ditulis kembali menjadi:
Yi* = α + β1Xi*+ ui
Model
ini dinamakan dengan model double-log. Hal yang perlu diperhatikan
dalam model double-log adalah, koefisien β1 dapat ditafsirkan sebagai
elastisitas yaitu persentase perubahan variabel Y sebagai akibat
persentase perubahan variabel X. Dengan demikian, jika X merupakan harga barang itu sendiri
dan Y adalah jumlah barang yang diminta, maka koefisien β1 dapat diinterpretasikan
sebagai elastisitas harga.
Sebagai contoh, misalnya kita punya data
selama tahun 1993 – 2008 mengenai harga suatu produk (X dalam ribuan
rupiah) dan jumlah produksi (Y dalam ribuan unit) yang diasumsikan
sebagai jumlah barang yang ditawarkan sebagai berikut:
Setelah
data tersebut diinput di SPSS, langkah pertama kita adalah
mentransformasi data kedalam nilai logaritma natural dengan cara: Klik
Transform > Compute Variable. Akan muncul tampilan berikut:
Di
kotak Target Variable isikan nama variabel untuk menampung hasil
transformasi. Misalnya dalam contoh lnX untuk logaritma variabel X. Di
kotak Numeric Expression tuliskan rumus berikut: LN(X). Kemudian klik
OK.
Lakukan proses yang sama untuk variabel Y. Secara otomatis, dalam
worksheet SPSS kita akan ditambahkan dua variabel baru yaitu LnX dan
LnY.
Setelah itu klik Analyze > Regression > Linear. Akan muncul tampilan berikut:
Isikan
pada Dependent dengan variabel lnY dan di independent dengan variabel
lnX. Klik OK. Maka akan keluar output SPSS sebagai berikut:
Output SPSS tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
Catatan: * signifikan pada α = 10%, ** signifikan pada α = 5 %, *** signifikan pada α = 1%
Nilai
P-value pada koefisien lnXi lebih kecil dibandingkan nilai α = 1%.
Artinya terdapat pengaruh yang sangat signifikan secara statistik antara
harga dan penawaran. Selanjutnya koefisien dapat diinterpretasikan
sebagai berikut: Untuk setiap peningkatan sebesar Rp 1 % dari harga,
maka akan meningkatkan penawaran (produksi) sebesar 1,205 % (nilai
koefisien lnXi). Dengan kata lain, elastisitas harga penawaran untuk
produk ini adalah sebesar 1,205 (elastis).
Penjelasan lainnya dari angka-angka didalam output SPSS dan model regresi, silakan ikuti tulisan-tulisan sebelum ini.
Sumber:
Junaidi, FE-UNJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar